BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Adanya perkembangan teknologi yang semakin
maju dari masa ke masa, membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal
ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau
instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau
pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu,
diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi.
Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber
daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam
instansi tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 : 2).
Perlu disadari, bahwa untuk mengimbangi
perubahan-perubahan dan kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban
kerja pimpinan dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat
memenuhi kebutuhan. Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber
daya-sumber daya secara efektif dan efisien terutama dalam pengelolaan sumber daya
manusia. Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga dituntut harus
selalu mempunyai strategi baru untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan
pegawai yang cakap yang diperlukan oleh suatu instansi. Untuk mendapatkan
pegawai yang profesional dan berintegritas memang harus dimulai dari seleksi
penerimaan, penempatan, promosi sampai dengan pengembangan pegawai tersebut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
upaya meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai
yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan (Ambar T.S dan Rosidah, 2003:
175). Untuk mencapai kinerja yang diharapkan dalam suatu organisasi atau
instansi, para pegawai harus mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang
memadai untuk jabatannya sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya (Anwar, 2005:67). Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai
melalui pendidikan dan pelatihan harus dipersiapkan dengan baik untuk mencapai
hasil yang memuaskan. Peningkatan mutu atau kinerja harus diarahkan untuk
mempertinggi keterampilan dan kecakapan pegawai dalam menjalankan tugasnya
(Widjadja, 1995:73).
Untuk menciptakan sumber daya manusia,
aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu
profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan
negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan Pegawai
Negeri Sipil. Oleh sebab itu, suatu instansi harus dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan
pegawainya tersebut, dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Karena pendidikan dan pelatihan merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha
pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara menyeluruh.
Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam
sebuah instansi, karena dengan adanya program tersebut dapat membantu
meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Pendidikan dan pelatihan
(diklat) pegawai juga dirancang untuk memperoleh pegawai-pegawai yang mampu
berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke masa depan.
Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata bagi pegawai yang
bersangkutan, tetapi juga keuntungan organisasi. Karena dengan meningkatnya
kemampuan atau keterampilan para pegawai, dapat meningkatkan produktivitas
kerja para pegawai. Produktivitas kerja meningkat berarti organisasi yang
bersangkutan akan memperoleh keuntungan (Soekidjo Notoadmodjo, 2003:31).
Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi atau
instansi yang ingin berkembang, pendidikan dan pelatihan pegawainya harus
memperoleh perhatian yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan kinerja
pegawainya tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 : 30).
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya
pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, maka hendaknya pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan (diklat) dapat dilakukan secara kontinue atau berkelanjutan. Dan
dengan adanya pemberian pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri sipil,
maka diharapkan para birokrat dapat mempersembahkan kinerja yang maksimal bagi
instansinya. Melihat pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau
instansi, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah aset yang
paling penting dan berdampak langsung pada organisasi atau instansi tersebut
dibandingkan dengan sumber daya-sumber daya lainnya. Karena manusia memberikan
tenaga, pikiran, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi atau
instansi tersebut.
Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Sanggar
Kegiatan Belajar Ranomeeto sebagai suatu instansi yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara langsung dalam bidang pemberdayaan dan pendidikan
masyarakat juga harusnya mampu mempersembahkan kinerja yang terbaik kepada
masyarakat. Dalam hal ini, UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan juga telah memberikan program diklat kepada pegawainya
demi meningkatkan kinerja dan menunujukkan eksistensinya kepada masyarakat. Hal
ini terbukti dengan pemberian program diklat baik diklat prajabatan maupun
diklat jabatan yang terdiri dari diklat fungsional yang diselenggarakan bagi
para pegawai UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
Setiap program diklat dilaksanakan, UPTD
Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan selalu
mengikutsertakan pegawainya baik yang pegawai kelompok jabatan fungsional
maupun pegawai bagian urusan tata usaha untuk mengikuti program pendidikan
pelatihan seperti program diklat di tingkat diklat prajabatan dan diklat
fungsional. Pengadaan diklat ini ditujukan agar pegawai negeri sipil yang
bernaung didalam UPTD SKB Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan dapat menjalankan
fungsi dan tugasnya terutama dalam rangka memberikan pelayanan administratif
serta layanan kependidikan kepada masyarakat.
Berdasarkan observasi sementara pada Kantor UPTD Sanggar Kegiatan
Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, ditemukan bahwa kebanyakan pegawai kurang
aktif dalam menjalankan pekerjaannya, namun setelah diselenggarakan program
pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional yang diikuti oleh seluruh pegawai
UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan terlihat para
pegawai sangat responsif dalam melaksanakan pekerjaannya.
Berkaitan dengan perubahan perilaku kerja pegawai tersebut sesuai dengan
pengamatan sementara, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR RANOMEETO
KABUPATEN KONAWE SELATAN.”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
pada latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah Pendidikan Dan
Pelatihan (Diklat) berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan?”
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh
Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas
Haluoleo.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan
pemikiran dan masukan bagi instansi terkait dalam meningkatkan kinerja Pegawai
Negeri Sipil UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya
dimasa yang akan datang yang memiliki relevansi dengan hasil penelitian ini.
1.5
Ruang Lingkup
Untuk menjaga
konsistensi dan keterarahan penulisan, maka penulis
membatasi ruang lingkup pembahasannya pada pengujian pengaruh pendidikan pelatihan
(diklat) terhadap kinerja pegawai negeri sipil UPTD Sanggar Kegiatan Belajar
Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Untuk mendapatkan batasan-batasan yang
lebih jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, maka definisi
variabel yang digunakan dalam pengertian ini adalah :
1.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) (X)
Pendidikan dan
pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu instansi baik negeri maupun
swasta yang dilaksanakan secara rutin yang bertujuan untuk meningkatkan
kecakapan, pengetahuan dan kepribadian pegawai untuk melaksanakan pekerjaan
yang dibebankan kepadanya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
2. Kinerja
PNS (Y)
Kinerja PNS adalah prestasi kerja atau hasil kerja
(output) yang dicapai oleh pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas kerjanya
sesuai dengan tanggung jawab atau beban kerja yang diberikan padanya.
jika ingin hasil lebih lanjut silahkan hubungi pada no 085241644569 An. ARDAL ARFANI